JAKARTA, KOMPAS.TV - Per tanggal 28 Juni, kurs dollar AS menyentuh 16.337 rupiah. <br /> <br />Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid mengatakan ada perbedaan situasi di masa krisis moneter tahun 1998 dengan kondisi saat ini. <br /> <br />Menurut Arsjad, ada kekhawatiran di masyarakat. Meski demikian, ada perbedaan-perbedaan, contohnya Bank Indonesia dulu tidak memiliki instrumen untuk memonitor utang-utang swasta. <br /> <br />Hal ini berbeda dengan kondisi sekarang. <br /> <br />Menurutnya, Indonesia belajar banyak dari peristiwa 98 dan telah melakukan sejumlah persiapan-persiapan untuk menghadapi situasi tersebut. <br /> <br />"Kalau dilihat, resiliensi Indonesia cukup bagus, tuh even pandemic kita bisa menjaga hal tersebut," katanya. <br /> <br />Arsjad Rasjid mengatakan perlu waspada, namun harus tetap optimis. Sebab, ketika masyarakat pesimis, bisa mempengaruhi seluruh negeri. <br /> <br />"Waspada, yes. Agility, penting. Makanya, pengusaha bicara agility bagaimana supaya kita bisa adaptif, inovatif, dan resiliensi," katanya. <br /> <br />Masa transisi politik dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo ini mempengaruhi ekonomi Indonesia, karena pasar melihat ada apa nih bagaimana ke depannya. <br /> <br />Arsjad mengatakan sudah ada pertemuan antara tim presiden terpilih Prabowo Subianto dengan pemerintah. Hal ini menjadi sinyal baik dan persiapan transisi dari pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ke Prabowo-Gibran. <br /> <br />Selengkapnya simak dialog Rosianna Silalahi bersama Arsjad Rasjid di youtube KompasTV. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/518700/beda-krisis-moneter-1998-dengan-sekarang-menurut-ketua-umum-kadin-arsjad-rasjid-rosi